Selasa, 18 Februari 2014

PRESTASI DAN REGENERASI KIR SMP WISATA SANUR TAHUN 2014




Regenerasi KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) SMP Wisata Sanur.

SMP Wisata Sanur yang difasilitasi dengan 26 ekstrakurikuler, semua memiliki kelebihan masing-masing dan saling mengisi mulai dari bidang akademis, kesenian dan budaya, olahraga sampai dengan musik modern. Dari ekstrakurikuler akademis tentunya kelompok ESCC (English Sains Computer Club) yang sangat berperan penting di SMP Wisata Sanur. ESCC ini adalah gabungan dari English Club, SAINS (KIR, biologi, kimia, fisika, matematika, IPS) dan Komputer Club. Salah satu ekstrakurikuler KIR termasuk prestasi akademis yang pernah diraih oleh SMP Wisata Sanur adalah yang tergabung dalam Sains Club. KIR terbentuk 23 Januari 2011 yang bertepatan dengan HUT SMP Wisata Sanur dibawah bimbingan I Kadek Artayasa, ST dan diresmikan oleh pihak sekolah pada hari jadi HUT PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) yaitu pada 9 Februari 2011. Regenerasi KIR tahun pertama sebagai ketuanya adalah Komang Tri Paramita (alumni 9A), regenerasi tahun kedua sebagai ketua adalah Ida Bagus Alit Dwipayana (alumni 9B), regenerasi tahun ketiga sebagai ketuanya adalah I Kadek Singa Sunjaya (9E) serta di tahun keempat ini sebagai ketuanya adalah Gede Ngurah Andika Putra (8H). Semua regenerasi tersebut memiliki kesan tersendiri dan saling mengisi satu dengan yang lainnya.
Semua prestasi yang didapat berkat dukungan seluruh warga SMP Wisata Sanur terutama Kepala Sekolah SMP Wisata Sanur (Drs. Gusi Made Raka). Regenerasi dengan segudang prestasi yang dimiliki oleh prestasi di bidang akademis KIR SMP Wisata Sanur adalah sebagai juara III Lomba Karya Tulis Esai Forum Mahasiswa Hindu Dharma Unud tahun 2011, juara I Lomba Cerdas Cermat Lingkungan HUT SMAN 6 Denpasar 2011, juara III Lomba Cerdas Cermat Komputer HUT SMAN 2 Denpasar 2011, juara III Lomba Karya Tulis K1ss HUT SMAN 1 Denpasar 2012, Harapan II Lomba Karya Tulis Humaniora HUT SMAN 3 Denpasar 2012, Juara favorit Lomba Penelitian Ilmiah OPSSH SMAN 3 Denpasar 2013, Finalis 13 besar Lomba Peneliti Belia dalam bahasa Inggris tingkat propinsi, Juara II (Medali perak) Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat nasional kategori IPA-Lingkungan tahun 2013, Peringkat 16 Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat nasional kategori IPS-Humaniora 2013, Juara II Lomba Karya Tulis Essai HUT SMAN 4 Denpasar 2013, Harapan III Karya Tulis Esai UNHI 2013, Harapan II dan Harapan IV-VII Lomba Karya Tulis Dinas Kebudayaan Kota Denpasar 2013, Juara I dan Harapan I Lomba Karya Tulis Ilmiah HUT SMAN 5 Denpasar 2013, Juara I dan III Lomba Poster Ilmiah TIK Dinas Kominfo 2013 Kota Denpasar, serta Finalis Lomba Penelitian Ilmiah OPSSH SMAN 3 Denpasar tahun 2014. KIR adalah ekstrakurikuler yang menonjolkan penelitian, inovator muda dan penulisan dalam karya tulis dengan bahasa ilmiah (baku), sedangkan ekstra Jurnalistik adalah menonjolkan seni menulis yang dilengkapi desain dan photografi dari gaya bahasa ilmiah populer dan diharapkan menjadi seorang wartawan cilik.

Kamis, 30 Mei 2013

Peranan Majalah Dinding di Sekolah

         ACRISSTA (Ajang Creatifitas Siswa Siswi Smp Wisata), mungkin tidak asing lagi terdengar oleh siswa-siswi SMP Wisata (Widya Sastra Taruna) Sanur . ACRISSTA adalah nama majalah dinding di SMP Wisata Sanur yang di kelola oleh Para Guru, Osis dan Ekstra Mading di SMP Wisata Sanur. Namun mungkin banyak yang tidak mengetahui fungsi ataupun peranan dari mading tersebut.


Majalah dinding merupakan salah satu media informasi kreatif yang ada di lingkungan sekolah. Majalah dinding merupakan program OSIS yang sangat diminati oleh para siswa. Majalah dinding atau yang sering disebut Mading ini biasanya memuat informasi-informasi yang tentunya sangat bermanfaat untuk para siswa dan warga sekolah lainnya. Biasanya setiap satu bulan sekali mading akan berganti tema. Tema-tema yang diambil sering kali sesuai dengan moment-moment penting misalnya saja HUT RI, HUT sekolah, dan lain sebagainya. Selain  disajikan dengan unik dan menarik, gaya bahasa dalam majalah dinding biasanya menggunakan gaya bahasa remaja, hal inilah yang menjadikan para siswa dan siswi gemar membacanya.
 
Mading ini tentunya akan bermanfaat sebagai wadah pengembangan kreativitas siswa-siswi. Karena dalam hal ini siswa-siswi dituntut untuk menggunakan kreativitas mereka agar bisa membuat dan menghasilkan majalah dinding yang menarik untuk para pembacanya. Selain itu, bagi siswa-siswi yang merasa mempunyai suatu karya yang bagus ataupun yang dianggap pantas, karya-karya tersebut misalnya puisi, cerpen, cerita lucu, wacana harian atau apapun itu, mereka bisa menggunakan majalah dinding sebagai pameran sederhana. Bagi mereka para pembaca, dengan membaca ataupun sekedar melihat-lihat karya-karya yang ada tentunya akan menambah informasi yang mereka miliki.
 
Selain digunakan sebagai media Informasi, majalh dinding juga bisa bermanfaat sebagai ajang kompetensi intelektual. Mengapa hal ini bisa terjadi ? ya tentu saja bisa, karena apabila kita telusuri lebih lanjut majalah dinding bisa mengasah daya kreativitas siswa-siswi baik intra sekolah maupun antar sekolah. Intra sekolah misalnya saja seperti dalam proses pembuatan majalah dinding, siswa-siswi akan mencetuskan ide kreatif mereka. Secara sekilas mungkin belum terlihat nilai-nilai kompetisi, namun sebenarnya sampai tahap ini kompetisi sudah sedikit ada. Karena dalam majalah dinding hanya akan menerbitkan karya-karya terbaik dari hasil pengembangan siswa-siswi. Kemudian contoh untuk kompetisi majalah dinding antar sekolah adalah dengan mengadakan beberapa kegiatan yang dapat dijadikan sebagai media kompetisi intelektual. 
 
Dengan program-program kreatif OSIS siswa-siwi mampu mengmbangkan kreativitas mereka, kemudian dapat dijadikan ajang kompetisi intelektual. Nah, nyatanya program-program tersebut dapat dijadikan sebagai sarana berlatih menulis, menciptakan karya-karya yang indah dan inspiratif.
 
Dalam beberapa jenis karir membutuhkan kecakapan yang tinggi dalam urusan tulis-menulis ini, misalnya saja wartawan, kolumnis, penulis, atau redaktur media massa. Dalam menghasilkan karya-karya yang bagus mereka berlatih menulis dalam waktu yang lama. Majalah dinding dapat dijadikan sebagai ajang berlatih untuk mereka yang berbakat dan tertarik dalam bidang tulis-menulis ataupun karang-mengarang tersebut. Latihan-latihan tersebut dapat menjadikan majalah dinding sebagai batu loncatan untuk mencapai kesuksesan.