ACRISSTA (Ajang Creatifitas Siswa Siswi Smp Wisata), mungkin tidak asing lagi terdengar oleh siswa-siswi SMP Wisata (Widya Sastra Taruna) Sanur . ACRISSTA adalah nama majalah dinding di SMP Wisata Sanur yang di kelola oleh Para Guru, Osis dan Ekstra Mading di SMP Wisata Sanur. Namun mungkin banyak yang tidak mengetahui fungsi ataupun peranan dari mading tersebut.
Majalah dinding merupakan salah satu media informasi kreatif yang
ada di lingkungan sekolah. Majalah dinding merupakan program OSIS yang sangat
diminati oleh para siswa. Majalah dinding atau yang sering disebut Mading ini
biasanya memuat informasi-informasi yang tentunya sangat bermanfaat untuk para
siswa dan warga sekolah lainnya. Biasanya setiap satu bulan sekali mading akan
berganti tema. Tema-tema yang diambil sering kali sesuai dengan moment-moment
penting misalnya saja HUT RI, HUT sekolah, dan lain sebagainya. Selain disajikan dengan unik dan menarik, gaya
bahasa dalam majalah dinding biasanya menggunakan gaya bahasa remaja, hal
inilah yang menjadikan para siswa dan siswi gemar membacanya.
Mading ini tentunya akan bermanfaat sebagai wadah pengembangan
kreativitas siswa-siswi. Karena dalam hal ini siswa-siswi dituntut untuk
menggunakan kreativitas mereka agar bisa membuat dan menghasilkan majalah
dinding yang menarik untuk para pembacanya. Selain itu, bagi siswa-siswi yang
merasa mempunyai suatu karya yang bagus ataupun yang dianggap pantas, karya-karya tersebut
misalnya puisi, cerpen, cerita lucu, wacana harian atau apapun itu, mereka bisa
menggunakan majalah dinding sebagai pameran sederhana. Bagi mereka para
pembaca, dengan membaca ataupun sekedar melihat-lihat karya-karya yang ada
tentunya akan menambah informasi yang mereka miliki.
Selain digunakan sebagai media Informasi, majalh dinding juga bisa
bermanfaat sebagai ajang kompetensi intelektual. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
ya tentu saja bisa, karena apabila kita telusuri lebih lanjut majalah dinding bisa mengasah
daya kreativitas siswa-siswi baik intra sekolah maupun antar sekolah. Intra
sekolah misalnya saja seperti dalam proses pembuatan majalah dinding,
siswa-siswi akan mencetuskan ide kreatif mereka. Secara sekilas mungkin belum
terlihat nilai-nilai kompetisi, namun sebenarnya sampai tahap ini kompetisi
sudah sedikit ada. Karena dalam majalah dinding hanya akan menerbitkan
karya-karya terbaik dari hasil pengembangan siswa-siswi. Kemudian contoh untuk
kompetisi majalah dinding antar sekolah adalah dengan mengadakan beberapa kegiatan yang dapat dijadikan
sebagai media kompetisi intelektual.
Dengan program-program kreatif OSIS siswa-siwi mampu mengmbangkan
kreativitas mereka, kemudian dapat dijadikan ajang kompetisi intelektual. Nah,
nyatanya program-program tersebut dapat dijadikan sebagai sarana berlatih
menulis, menciptakan karya-karya yang indah dan inspiratif.
Dalam beberapa jenis karir membutuhkan kecakapan yang tinggi dalam
urusan tulis-menulis ini, misalnya saja wartawan, kolumnis, penulis, atau redaktur
media massa. Dalam menghasilkan karya-karya yang bagus mereka berlatih menulis dalam waktu yang lama.
Majalah
dinding dapat dijadikan sebagai ajang berlatih untuk mereka yang berbakat dan
tertarik dalam bidang tulis-menulis ataupun karang-mengarang tersebut.
Latihan-latihan tersebut dapat menjadikan majalah dinding sebagai batu loncatan
untuk mencapai kesuksesan.